Kamis, 26 Desember 2019

TIDAK TEPAT MAKNA




Terombang-ambing ditampar angin seperti memaksaku berkelakar hingga berkunjung pada teras kenangan 

Sesekali terdengar betapa kerasnya pekikan daun yang jatuh tepat pada sebuah bongkahan batu besar

Tapi sesekali daun itu merasa mujur jika ia dijatuhkan pada onggokan semak-semak, terapit ranting-ranting ataupun tepat jatuh pada tumpukan-tumpukan pasir lembut

Tiba-tiba aku menangis
Betapa menyakitkannya suara-suara diluaran sana 
Suara-suara yang tak pernah bicara didepan mata

Seperti saat "Maaf, Kita tidak lagi bisa bersama", dengan tidak menggunakan gerak bibir tapi suara pesan dengan satu ketukan nada itu sangat terasa memilukan 

Tiba-tiba aku menangis 
Betapa perihnya ditinggalkan sendirian
Ditinggalkan karena sebuah kebohongan 

Seperti saat, "Maaf, Aku hanya ingin dengan mu seorang"
Betapa menyedihkannya saat-saat seperti itu, pesan itu datang dalam beberapa kalimat dan ketikan, saat menerimanya pun aku merasa menjadi sangat-sangat luar biasa kala itu

Pernah aku dibiarkan berdandan berlama-lama didepan cermin, memperbaiki diri, merapikan baju yang mungkin sedikit kusut 
Kukira ia menungguku untuk berbenah tetapi ia memilih mengkhianati pada tiap prosesnya

Semenjak itu aku sadar
Bahwa segala yang menyakitkan tak lantas membuat hatiku menjadi lebam dan memar tetapi untukku terus belajar 

Jadi Hari ini, Aku akan berhenti menghukum diriku sendiri


Aku dan senja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TWO CHILDREN'S JOURNEY

 Asalamualaikum sahabat fillah  sudah lama ya kita gk bercerita panjang lagi, gimana jalan ceritanya masih ternikmati kan ? tetap happy ya j...