Assalamu'alaiakum warahmatullahi wabarakatuh
Hi sahabatfillah ku semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan umur yang berkah dari Allah SWT
Nah disini aku mau cerita sedikit tentang aku sebagai ibu rumah tangga, gimana sih rasanya jadi ibu rumah tangga? tanpa penghasilan tambahan, gak kerja diluar hanya bergantung kepada suami.
Aku saat ini sudah merasakan gimana rasanya jadi ibu rumah tangga, sebelum kita punya anak. Aku disini posisinya ikut suami dan tinggal bersama orangtua dari suami aku, suamiku adalah anak laki-laki terakhir dari keluarganya jadi kami tinggal bersama keluarga suami. Aku dan suami sudah menikah dari bulan november 2022 sampai sekarang aku masih merasakan kehangatan yang masih bisa aku terima dengan hati senang.
Mertuaku adalah orangtua bagiku, hati yang baik, perhatian dan bisa menjadi tempat curahan hati ketika aku dilanda kegalauan xixiixi, aku bersyukur bisa dipertemukan dengan keluarga yang bisa menrima aku apa adanya, dan menganggapku sama seperti anak. Bahagia dihati sampai saat ini, harapan ku ingin seperti ini seterusnya bahkan semakin lebih dari ini.
Aku sudah merasakan bagaimana jadi ibu rumah tangga tanpa penghasilan tambahan, padahal aku adalah lulusan sarjana tapi lowongan belum ada sampai saat ini, mungkin belum rezekinya untuk bekerja diluar rumah, setiap pagi aku masak bersama mertua ku, bantu-bantu mertuaku apa yang bisa aku bantu, aku juga bekerja dirumah seperti biasa anak perempuan dirumah, seperti nyuci piring, nyapu rumah, nyuci baju, dan sebagainya.
Kadang aku berfikir gimana caranya agar aku bisa dapat uang tambahan dari hasil kerja ku sendiri, tanpa bergantung dengan suami, saat ini aku masih berusaha dengan menjalani pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah yaitu memanfaatkan gadget aku dengan cara jualan onlineshop, apa yang bisa aku jual dan aku promosikan, tapi rezeki hanya Allah yang tahu.
Kadang aku insecure dengan istri-istri orang yang bisa membantu suaminya bekerja diluar rumah, dapat penghasilan tambahan, tanpa bergantung kepada suami, bisa beli apa yang kita mau, tapi aku semakin bersyukur karena Allah memberikan aku rasa kecukupan tanpa mengeluh kepada suami, aku bersyukur mempunyai suami yang sayang sama aku, selalu ada dan keluarga yang saling memahami dan membantu saat keadaan tak sesuai yang kita inginkan, tetap rasa syukur dalam diri ini tak pernah hilang, pelajaran bagiku bahwa kebahagian dan kecukupan itu kembali kediri kita sendiri.
Kadang aku heran dengan orang-orang sekitarku, apa yang harus mereka irikan dari kehidupan ku, aku tidak ada kelebihan, aku juga tidak berpangkat apalagi aku tak punya jabatan, aku juga tak punya penghasilan yang banyak, aku hanya ibu rumah tangga yang masih bergantung dengan suami tercinta. Tidak ada yang aku sombongkan dari diriku apalagi dari kehidupanku, aku hanya diam ketika aku merasa tak berguna dan tak bermanfaat bagi orang-orang disekitarku.