Rabu, 17 Juni 2020
WANITA MUSLIMAH MENGHADAPI TANTANGAN DUNIA MODERN
Wanita dalam Pandangan Islam
Wanita merupakan pembahasan yang sangat penting terutama terkait eksistensi wanita dalam dalam membangun bangsa ini. Seperti yang kita ketahui selama ini wanita adalah setengah dari bangsa, karena memiliki pengaruh yang sangat dominan bagi keberlangsungan sebuah bangsa, terlebih wanitalah yang akan melahirkan dan mendidik para generasi yang akan datang sekaligus pemberi pengaruh pertama kali bagi kehidupan generasi dan pemimpin bangsa. Dari sekian tugas penting yang dimiliki oleh wanita, kita memahami bahwa wanita bukan makhluk kelas dua setelah laki-laki, hal ini juga telah jelas diatur dalam Islam, yaitu dengan cara membangun sistem, membuat kaidah dan rambu-rambu yang lebih terperinci dalam pembahasan mengenai wanita.
Terkait dengan perhatian dan apa yang telah disumbangkan Islam terhadap kaum wanita, hal ini sudah jelas sekali tertulis dalam Alquran dan Hadits, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam khutbah Haji Wada:
“Perlakukan kaum wanita dengan baik.” (Al-Hadits)
Wanita bukanlah “budak peradaban”, seperti anggapan orang jahiliyah terdahulu dan perilaku budaya masyarakat sekarang yang merendahkan kaum perempuan. Anggapan seperti ini telah ditepis sejak Islam datang ke muka bumi. Bahkan Rasulullah SAW memuliakan kaum wanita dengan memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya perlakuan dengan memperhatikan perasaan kaum perempuan. Perhatikan kisah Rasulullah bersama istri-istrinya, anak-anak perempuannya dan para shahabiyah.
Begitulah Islam memandang wanita, lantas mengapa di era globalisasi sekarang ini kita masih saja mendengar teriakan seorang wanita yang menuntut hak-haknya. Sehingga lahirlah wacana kesetaraan gender dan feminisme? Islam memberikan kesetaraan hak antara kaum pria dan wanita, berbeda dengan cara pandang feminisme yang dibawa oleh sekelompok aktivis wanita Barat dengan berbagai definisi yang sangat relatif dengan makna yang paling mendasar, yaitu keyakinan bahwa perempuan benar-benar bagian dari manusia, dan bukan jenis yang terpisah. Allah menjelaskan tentang penciptaan manusia, sebagaimana firman-Nya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari pada Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah mengembangbiakkan pria dan wanita yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (Mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim, Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS An-Nisaa: 1)
Islam juga telah menyamakan hak-hak kaum pria dan wanita dalam firman-Nya : “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dapada istrinya” (QS Al-baqarah: 228)
Untuk para wanita, jangan merasa tidak percaya diri, walau dalam ayat ini dinyatakan bahwa suami memiliki satu tingkat kelebihan daripada istrinya sehingga kemudian muncul anggapan bahwa Islam bias gender. Wanita memiliki keunggulan dibandingkan pria dalam hal mengurus rumah tangga dan mendidik anak. Kesemua hal tersebut sudah diatur oleh Allah, sehingga keunggulan wanita tersebut sudah sesuai dengan fitrah jasmani dan kejiwaannya yang penyayang, lemah lembut dan keibuan.
Bahkan Islam juga menyamakan pria dan wanita dalam pelaksanaan kewajiban syar’i dan ganjaran pahala yang didapatkannya. Firman Allah SWT: “Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik pria maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS An-Nahl: 97)
Perlu dipahami secara mendalam bahwa success story kejayaan umat Islam di masa lalu tidak terlepas dari sukses membangun sinergi antara wanita dengan pria. Bangunan peradaban manusia yang sukses dan bermartabat hanya bisa dibangun dengan kerjasama yang harmonis dan sinergis antara pria dan wanita.
Sebagaimana Allah berfirman: “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagaimana mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh yang makruf dan mencegah dari yang mungkar… “ (QS at-Taubah: 71)
Dilema Muslimah: Keluarga atau Karier?
Sementara Alquran sudah dengan baik menjelaskan tetapi mengapa banyak wanita masih berada di persimpangan jalan? Di satu sisi ingin maju mengikuti gaya hidup bebas namun kehilangan jati dirinya sebagai wanita. Di sisi lain, tetap bertahan dengan jati diri sebagai wanita namun tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Menurut penulis perbedaan pandangan ini muncul disebabkan:
Pertama, wanita ingin bebas menentukan nasibnya sendiri tanpa harus bergantung dengan laki-laki karena laki-laki dianggap sebagai sumber masalah, seperti pemikiran kebanyakan kelompok feminis modern sekarang ini. Pandangan ini muncul dikarenakan wanita tidak mendapatkan keadilan gender yang umumnya diyakini di negara-negara Barat.
Kedua, pandangan yang mengharuskan perempuan berada di rumah saja sementara tugas bekerja di luar rumah menjadi tugas laki-laki. Akhirnya, wanita tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan yang layak yang semestinya. Padahal pendidikan menjadi penting agar menjadikan perempuan itu cerdas untuk menjalankan tugas utamanya sebagai istri dan ibu dalam keluarga.
Di zaman modern dengan teknologi canggih seperti sekarang ini, banyak wanita di luar sana yang mendambakan bekerja untuk meningkatkan keahlian, mengembangkan diri dan menambah penghasilan. Bagi sebagian wanita, sosok wanita karir adalah sosok yang diidolakan dan dianggap berhasil. Wanita karir yang dapat bebas pergi kemana saja sesuai kemauannya, mendapatkan penghasilan yang banyak untuk menunjang penampilannya sesuai dengan standar fashion dan kecantikan. Lantas apakah wanita memang tidak boleh bekerja, atau tidak boleh memegang jabatan publik?
Jawabannya, Islam tetap memperbolehkan wanita bekerja atau memegang jabatan-jabatan publik tetapi tetap dalam menjaga adab syar’i dan batas etika yang wajar dalam Islam. Banyak pandangan yang keliru tentang wanita bekerja, salah satunya adalah pandangan yang keliru menganggap wanita yang bekera di luar untuk memperoleh nafkah penghasilan lebih baik daripada mengerjakan kewajiban sebagai seorang istri yang berdiam di rumah dan hanya mengurus anak dan keluarga.
Jika wanita keluar rumah dengan niat untuk mencari nafkah maka ia akan mengeluarkan uang lebih banyak untuk keperluan merias diri seperti pakaian, parfum, kosmetik dan perhiasan. Misalkan pegawai kantoran, yang mau tidak mau harus merias diri dan berpenampilan menarik, dan kesemua hal tersebut membutuhkan banyak uang untuk memenuhinya. Oleh sebab itu pilihlah lapangan pekerjaan dan mitra kerja yang sesuai dikerjakan oleh wanita dan sesuai dengan etika Islam.
Menurut pandangan penulis, bagi seorang muslimah tuntutan untuk berdedikasi di luar rumah hanya cocok pada beberapa profesi. Misalnya menjadi guru, dosen, dokter, perawat, bidan, penulis, bisnis online atau pekerjaan yang serupa dengan hal tersebut dan kemudian dapat meminimalisir adanya kontak atau interaksi dengan kaum pria.
Walaupun ada beberapa pilihan profesi pekerjaan yang cocok untuk diambil oleh wanita, tapi tetap saja ada beberapa norma yang harus diperhatikan oleh wanita yang bekerja: Pertama, adanya izin yang diberikan oleh suami (untuk istri) atau ayah (untuk gadis). Kedua, menjauhi pergaulan yang bersifat campur baur antara laki-laki dengan perempuan, apalagi hingga larut malam. Ketiga, jika keluar rumah untuk bekerja menggunakan pakaian yang sopan, menutup aurat dan sesuai etika Islam.
Terutama untuk jabatan publik, jika kita perhatikan dalam Alquran, kita tidak akan menemukan ayat-ayat yang melarang wanita untuk memegang amanah di jabatan publik. Selama jabatan tersebut relevan dengan fitrah wanita dan ia mampu menunaikannya secara optimal dan maksimal. Beberapa contoh jabatan publik tersebut misalnya adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan, atau anggota DPR yang menangani isu-isu pendidikan, kesehatan, wanita dan anak.
Perlu diingat kembali bahwa, (1) tugas-tugas wanita dalam konteks sosial bukanlah sekedar membuat tulisan, makalah, atau laporan dokumentasi namun juga bekerja secara serius dan proaktif dalam mengaktualisasi kemampuan diri, (2) mampu untuk membimbing dan mendidik generasi penerus yang berkualitas, (3) memiliki kepekaan terhadap kondisi masyarakat dan masalah sosial yang ada, (4) memiliki kepekaan terhadap masalah yang dihadapi kaum wanita dan kelompok marjinal, (5) memiliki kepribadian yang unggul dan prestatif, dimulai dari perihal keagamaan, pemikiran, perilaku, cara berpakaian hingga etika dalam kehidupan sehari-hari.
Inspirasi Istri Rasulullah dan Shahabiyah
Ada banyak contoh inspirasi di masa lalu tentang aktivitas luar biasa dalam ranah publik yang digeluti oleh wanita muslimah. Sebagai contoh kisah seorang wanita yang diceritakan dalam kitab Ath-Taqabat karangan Ibn Sa’id, mengisahkan tentang Ummu Qailah dari Bani Ammar pernah datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta petunjuk mengenai pengelolaan jual beli. Istri Rasulullah SAW, Zainab binti Jahsy, juga aktif bekerja menyamak kulit binatang, menjualnya dan hasil usahanya sebagian disedekahkan. Ada lagi kisah seorang wanita yang pandai menulis bernama Asy-Syifa, yang ditugaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA sebagai petugas yang mengatur manajemen perdagangan kota Madinah. Tidak lupa ibunda Khadijah, istri Rasulullah SAW, yang sangat terkenal dengan kepiawaiannya dalam mengelola perdagangan bahkan sampai level perdagangan lintas negara.
Selain aktivitas perekonomian, tidak sedikit pula wanita muslimah yang sangat menonjol pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Aisyah RA adalah contoh wanita muslimah yang sangat dalam pengetahuan agamanya, meriwayatkan banyak hadist serta dikenal kritis dan cerdas. Asy-Syaikhah Syuhrah yang digelari sebagai Fakhr An-nisa (kebanggan perempuan) adalah salah seorang guru dari Imam Syafi’i. Ratu Rukhayah, istri dari Raja Akbar dari dinasti Mughal di India, terkenal karena kemampuannya menguasai banyak bahasa dan kecerdasannya dalam mengelola negara bersama Raja Akbar. Terdapat juga Ummu Salamah yang terkenal cerdas dan berjasa memberikan masukan kepada Rasulullah SAW pada momen Perjanjian Hudaibiyah. Kemudian Ummu Hani’ yang sikapnya dibenarkan oleh Rasulullah SAW ketika memberikan jaminan keamanan kepada sebagian orang musyrik.
Dari kisah-kisah di atas terlihat jelas bagaimana aktivitas muslimah pada masa itu menggambarkan perempuan yang taat beragama, cerdas, terpelihara martabat kewanitaannya dan harmonis dalam kehidupan keluarganya. Hal ini dibuktikan sebelum memutuskan suatu hal yang penting, para wanita muslimah bertanya lebih dahulu kepada Rasulullah SAW, agar keputusan yang mereka buat tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan mendapatkan restu dan keridhaan Rasulullah SAW.
Begitulah teladan luar biasa dari istri-istri Rasulullah dan para shahabiyah, semoga kita dapat meneladani mereka dengan baik. Bekerja ataupun terlibat dalam aktivitas di luar rumah seperti aktivitas sosial dan aktivitas dakwah dapat dilakukan oleh wanita muslimah selama tidak melanggar batasan syar’i dan aturan-aturan Islam. Idealnya wanita muslimah dapat beraktivitas secara proporsional untuk kemudian bersinergis dengan masyarakat dalam membangun peradaban yang Islami.
Allahu'alam
Wanita Muslimah Menurut Islam
Wanita Muslimah Menurut Islam
Sebagaimana Allah menciptakan Adam As, Allah juga menciptakan Hawa yang merupakan seorang wanita. Wanita dibekali Allah SWT segala hal memungkinkannya untuk melaksanakan tugas dan mendampingi pria dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin atau khalifah dimuka bumi, meskipun wanita juga merupakan khalifah bagi dirinya sendiri.
Wanita dalam islam memiliki kewajiban dan hak yang harus dipenuhi dan juga mematuhi segala perintah dan larangan Allah SWT. Wanita yang menganut islam sering disebut sebagai wanita muslimah, lantas bagaimanakah sebenarnya pandangan islam mengenai wanita muslimah itu sendiri? Untuk mengetahuinya simak penjelasan berikut ini.
Definisi Wanita Muslimah
Wanita muslimah menurut islam adalah wanita yang menganut agama islam dan menjalankan segala kewajiban serta perintah Allah SWT yang terkandung dalam agama islam. Dalam suatu pepatah disebutkan bahwa wanita muslimah adalah perhiasan dunia dan ia lebih mulia daripada bidadari di surga. Menjadi wanita muslimah yang baik hendaknya menjadi cita-cita setiap wanita karena wanita muslimah tentunya disukai Allah SWT dan juga orang-orang disekitarnya.
Memang terkadang tidak mudah untuk selalu istiqomah dan menjadi wanita muslimah yang baik, akan tetapi segala hal tersebut layak untuk diusahakan. Untuk menjadi wanita muslimah sejati atau wanita shalehah menurut islam maka ia harus memenuhi segala kewajiban baik sebagai seorang anak, istri, ibu dan peranan lainnya dalam kehidupan.
Kriteria Wanita Muslimah Sejati
Menjadi wanita muslimah sejati tidaklah begitu sulit seperti yang diperkirakan dan wanita muslimah sejati tentunya memiliki kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang mencerminkan bahwa seorang wanita adalah muslimah sejati adalah sebagai berikut.
Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
Kriteria pertama yang menjadikan seorang wanita sebagai muslimah sejati adalah beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Wanita muslimah adalah mereka yang senantiasa melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar dan menjalankan segala perintah Allah SWT. Dalam hal keimanan dan ketaqwaan, islam tidak membedakan antara pria dan wanita sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut (baca fungsi iman kepada Allah SWT)
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al Ahzab ; 35)
Melaksanakan Kewajiban sebagai muslim
Sebagai seorang muslimah sejati tentunya seorang wanita harus melaksanakan segala kewajiban sebagai muslim termasuk menjalankan shalat wajib lima waktu maupun puasa ramadhan dan ibadah lain yang diwajibkan atas umat islam. Wanita muslimah juga selalu berusaha untuk melakukan ibadah sunnah yang dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan.
Menutup aurat
Seorang wanita wajib menutup auratnya, hal ini dikarenakan wanita adalah makhluk yang dimuliakan Allah SWT dan agar wanita dijauhkan dari fitnah lawan jenisnya. Aurat yang terbuka bisa menyebabkan lawan jenis sulit menjaga pandangan dan menjerumuskan dalam perbuatan zina. Perintah mengenakan hijab dan menutup aurat disebutkan Allah SWT dalam ayat berikut :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs Al Ahzab : 59)
Memiliki akhlak yang baik
Akhlak adalah budi pekerti yang ada dalam diri seseorang. Wanita muslimah hendaknya memiliki akhlak yang mulia, tutur kata yang sopan dan perilaku yang santun. Wanita muslimah juga seharusnya memiliki perkataan yang lembut dan tidak berlaku kasar kepada orang lain. Selain itu wanita muslimah juga harus selalu bersabar terhadap apa yang menimpanya dan selalu merasa malu jika berbuat sesuatu yang tidak baik. Sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam firman berikut :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS AL Baqarah : 155)
Berbakti pada orangtua dan suami
Berbakti kepada orangtua dan suami adalah kriteria lain dari seorang wanita muslimah sejati. Seorang wanita selayaknya menghormati dan berbakti kepada orangtua dan berusaha untuk membantu pekerjaan dan meringankan beban orangtua dalam rumah. Di sisi lainnya, seorang wanita muslimah juga harus berbakti kepada suaminya karena wanita yang tidak berbakti pada suaminya adalah salah satu wanita yang dibenci Allah SWT. Dalam sebuah hadits Rasul SAW bersabda :
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ
“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan (menyenangkan)mu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu.”
Memiliki ilmu dan mampu mengurus keluarganya
Seorang wanita akan menjadi ibu bagi anak-anaknya dan ia haruslah memiliki ilmu yang bisa ia ajarkan kepada anak-anaknya kelak atau digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Menuntut ilmu hukumnya wajib oleh sebab itu, wanita muslimah juga harus menuntut ilmu meskipun tidaklah harus mencapai perguruan tinggi. Asalkan ia bisa merawat anak dan keluarganya dengan baik, maka seorang wanita sudah mampu menjadi muslimah yang baik tentunya jika memenuhi kriteria lainnya.
Menjaga Kehormatan Seorang Wanita Muslimah
*🧕Menjaga Kehormatan Seorang Wanita Muslimah🧕*
*📚 BIDADARI PERINDU SYURGA JABAR📚*
Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.
Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.
Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki
Allah berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)
Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.
Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.
Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.
Allah berfirman,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)
Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.
Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)
Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab
Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:
وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)
Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”
Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)
Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
Menjaga kehormatan.
Membersihkan hati.
Melahirkan akhlaq yang mulia.
Tanda kesucian.
Menjaga rasa malu.
Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
Menjaga ghirah.
Dan lain-lain. Adapun untuk rincian tentang hijab dapat dilihat pada artikel-artikel sebelumnya.
Kembalilah ke Rumahmu
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum laki-laki, diantaranya:
Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan shalat jama’ah.
Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan mahram yang menyertainya.
Wanita tidak berkewajiban berjihad.
Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita jahiliyah.
Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:
Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.
Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.
Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.
Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu: ‘Rumah’.
Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah
Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.
Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.
Allah berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:
Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.
Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
Berjalan dengan dibuat-buat.
Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.
Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita
Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32)
Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.
Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam kehinaan.
Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:
Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.
Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.
Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan. Allahu A’lam.
*🌹BIDADARI PERINDU SYURGA JABAR🌹*
======┅┅══✿❀❀✿══┅┅======
Sabtu, 06 Juni 2020
WALAUPUN BAIK TETAP ADA YANG MEMBENCI
🍁 SEBAIK APAPUN KITA TETAP ADA YANG MEMBENCI
🍁ya sebaik apapun kita, yang benci dan tidak suka pasti akan tetap ada. Hal ini berlaku dalam hal apapun, di lingkungan masyarat, di lingkungan sekolah, di lingkungan kampus, bahkan di lingkungan tempat kita bekerja.
🍁Pernahkah kamu berpikir, bahwa semua orang akan menyukai kebaikanmu? Mereka semua menyukai semua yang kamu lakukan?
Padahal, sebaik apapun kamu, tetap akan ada yang tak suka, akan tetap ada yang membembenci, bahkan mungkin ada orang yang berpikir bahwa kebaikanmu itu ada ‘udang di balik batu’.
🍁Meski begitu, teruslah berbuat baik kepada siapa pun meski pun ada orang yang tidak suka dengan kebaikanmu. Anggap saja itu adalah ujian yang harus kamu hadapi.
🍁Jangan pernah berpikir jadi orang baik itu akan dimudahkan akan dilancarkan dan akan banyak orang yang suka. Padahal jadi orang baik itu banyak cobaannya. Yang terpenting adalah sabar dan jangan berhenti berbuat baik.
🍁Apapun kata orang tentang apa yang kamu lakukan selama itu baik, tak usah didengarkan. Abaikan saja dan jangan dimasukan dalam hati.
🍁Memang sih, kadang perkataan yang disampaikan oleh orang membuat kesal dan sakit hati, tapi kalau sudah biasa menghadapi semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Semoga Bermanfaat
🧕🏻 ✍️ Tausiyahku
ORANG YANG HIJRAH SELALU DI UJI
```Mengapa Orang yang Hijrah Selalu Diuji? Karena Allah Ingin Mengampuni Dosa-dosa Dia yang Sebelum Hijrah```
```Untukmu yang sedang hijrah, untukmu yang berusaha mendekati Allah, untukmu yang tengah belajar meninggalkan keburukan, untukmu yang berusaha memperbaiki diri, bersabarlah dengan apapun yang telah Allah putuskan menjadi jalanmu```.
```Berhentilah bertanya kenapa ujian itu selalu datang, padahal diri telah memutuskan untuk kembali kepada-Nya. Sungguh, kamu diuji karena Allah ingin mengampuni dosa-dosamu yang sebelum hijrah, maka pastikan kamu tetap bersabar```.
```Ketahuilah, Ujian Hidup Itu Pasti Terjadi dan Pasti Akan Kamu Lewati. Karena Begitulah Cara Allah Menyayangimu.
Ketahuilah, ujian hidup itu memang pasti akan terjadi dan pasti akan kamu lewati. Karena memang begitulah cara Allah menyangimu, begitulah cara Allah membuatmu yakin bahwa kini kamu telah berada dalam jalan yang benar```.
```Berbaik Sangka Saja Kepada Allah, Apabila Ujian Senantiasa Hadir Dalam Jalan Hijrahmu```
```Oleh karenanya, berbaik sangka saja kepada Allah setiap saatnya, tidak peduli kamu sedang dalam ujian-Nya yang berat atau pun ringan, karena yang namanya ujian adalah hal yang wajar dan memang akan Allah hadirkan dalam hidup siapa yang mengaku dirinya telah beriman```.
```Lantas apabila ujian sennatiasa hadir dalam hijrahmu, jangan mengeluh dan menyesalinya, sebab itulah jalan agar kamu lebih dekat kepada-Nya```
```Sungguh Allah Ingin Melihat Kesungguhanmu Dalam Kembali Kepada-Nya, Maka Pastikan Kamu Bersabar```.
```Sungguh tujuan Allah pastilah baik, Allah ingin melihat kesungguhanmu dalam kembali kepada-Nya, sebab itulah mengapa Allah terus saja menghadirkan ujian-ujian terhadapmu```.
```Maka pastikan kamu tetap bersabar, ikhlas, qna’ah, dan yakin bahwa inilah jalan terbaik dari Allah untuk kamu bisa lebih baik di masa yang akan datang```.
```Allah Ingin Membersihkanmu Dari Dosa, Agar Saat Kamu Bertemu Allah Kamu Dalam Keadaan yang Lebih Baik```.
```Allah ingin membersihkanmu dari dosa-dosa yang telah kamu perbuat, agar saat kamu bertemu dengan Allah maka kamu sudah dalam keadaan yang lebih baik```.
```Untuk itu, banyak-banyak berhusnuddzan kepada Allah atas jalan hijrah yang menurut sulit dan penuh dengan ujian, sebab Allah memang telah menyediakan kebaikan yang besar pula untukmmu```
```Bersyukurlah Bila Allah Memberimu Ujian, Sebab Betapa Banyak Diluar Sana Orang yang Lalai dan Tak Sabar Menjalani Episode Kehidupan```
```Selain itu tetaplah kamu bersyukur bila Allah memberimu ujian, sebab betapa banyak orang-orang diluar sana yang lalai dan tak sabar menjalani episode kehidupan, dia melepaskan keputusan hijrahnya hanya karena tidak sabar dengan ujian Allah```.
```Semoga kamu yang saat ini berusaha bertahan dalam hijrahmu, Allah memberikan banyak kekuatan untuk tetap legowo dan ikhlas menjalani apapun yang telah Allah Berikan untuk kita```
HIJRAH
Hijrah sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit, sebab yang sulit adalah proses istiqamahnya. Buktinya tak sedikit orang-orang yang memilih untuk menajadi lebih baik..
Niatan untuk berhijrah memang sangatlah ringan apabila hanya dipikir semata dan belum membuktikannya dengan tindakan, tetapi bila dilaksanakan butuh kemantapan hati agar tak berat melangkah..
Sebab, siapapun boleh mengatakan “Aku mau berubah untuk menjadi peribadi yang lebih baik” karena hal itu hanya sebuah ucapan belaka, dan memang terasa ringan kedengarannya.
Namun saat telah melakukannya, bisa jadi ada keraguan yang menghantui hatinya, sehingga bila memang tak benar-benar mantap ia akan kembali mundur..
Buktinya lagi, tak sedikit para wanita yang awalnya sudah hebat untuk merubah penampilan agar lebih baik dan lebih tertutup, tetapi tak lama setelah itu saat masalah tiba-tiba menghampiri dan mengkoyak hati..
Maka tanpa pikir panjang pula ia melepasnya dengan tanpa penyesalan. Iya, begitulah jika hati tak bisa dimantapkan dalam melalui proses hijrah yang dilalui..
Maka, berjuanglah wahai muslimah, pastikan dirimu benar-benar berlomba-lomba mencari penilaian Allah, bukan hanya penilaian manusia semata. Sebab, jika kau hanya berniat untuk mencari penilaian manusia, maka jangan harap hijrahmu akan istiqamah dan akan selalu membawamu pada kebaikan..
Jangan jadikan alasan “Sulit” sebagai penghalang untuk menjadikan diri lebih baik dan mulia dihadapan Allah, sebab kau hidup memang hanya untuk menghamba pada Allah, lalu untuk apa masih menyelipkan niat dalam hati untuk mencari penilaian semu manusia..
Karena bila kau hanya merujuk pada penilaian manusia, maka hijrah yang kamu lakukan tentu takkan benar-benar menjadikanmu baik seutuhnya, sebab apa? Sebab hati yang tak bisa terjaga bijaksana hanya untuk mengharap kebaikan dari Allah.
Hidayah Allah akan selalu bersamamu bila kau mantapkan hati hanya untuk-Nya, maka berjuanglah untuk terus bersabar dalam keistiqamahan hijrah yang telah kau pilih..
Dan ingat tak ada kata istirahat ataupun menyerah untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan, sebab mencari ridla Allah memang tak berbatas, hanya tergantung bagaimana kita dalam berbijaksana dalam menjaga hati..
Jadi semangat ya hijrah nya..
Jangan goyah karna ucapan orang lain 🤍
```"AKU INGIN HIJRAH, TAPI BINGUNG MULAI DARI MANA"
Banyak yang ingin hijrah tapi tak pernah memulai.
Banyak yang ingin berubah tapi tak pernah melangkah.
Hijrah tanpa tindakan hanya akan menjadi angan.
Perubahan tanpa realisi hanya akan menjadi mimpi.
.
Kak aku ingin hijrah, tapi aku bingung harus mulai dari mana ?, Apa yang harus aku perbaiki dulu ?, penampilanku atau akhlakku ?
.
Luruskan niat semata mata hijrah karena Allah, mulailah dari hal kecil dulu.
Perbaikilah sholatmu, yang dulu gak sholat sekarang sholatlah, yang masih bolong-bolong sholatnya sekarang jadi 5 waktu, yang masih suka terlambat atau nunda-nunda sholat sekarang tepat waktu.
.
Sebab jika sholat sudah baik maka amal-amal yang lain juga akan baik, tidak hanya perilaku pakaian dan lisan, tetapi Allah pun akan memperbaiki hidupmu dan segala urusanmu.
.
Siapapun kita dimasa lalu bukan berarti kita tidak berhak untuk menjadi muslim/muslimah yang baik.
Berhijrahlah, berubahlah..
Mulailah langkah kecilmu dari sekarang, walau sejengkal demi sejengkal, jangan tunggu hari esok, karena kita tak akan pernah tau apa kita masih punya kesempatan di hari esok.
Hijrah yuk, istiqomah kemudian..```
*🌹Silahkan share jika Bermanfaat🌹*
Jumat, 05 Juni 2020
JODOH DIPILIH ATAU MEMILIH
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nih yang masih bingung jodoh itu dipilih atau memilih kita bahas ya dari hal yang paling awal sampe masuk ke akhir kesimpulan dari awal sampe akhir
Oh iya baca nya jangan lupa ya ucap Basmalah dulu
```🖋️Pertama.
Satu hal yang sering dilupakan oleh wanita adalah kemuliaan wanita tidak bergantung pada lelaki yang mendampinginya. Kenapa? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al-Quran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiyah adalah isteri dari manusia yang sangat kejam, Firaun. Apakah pangkat itu mengurangi kemuliaan mereka? Tidak.
Kedua.
Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh; akhirat, syurga, ridho Allah, bukan semata-mata dunia.
Ketiga.
Jodoh itu sudah tertulis. Tak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkatannya.
Keempat.
Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Apabila Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu urusan Allah. Dan jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Apabila Allah mau mempertemukannya dimana, itu semua urusan Allah.
Kelima.
Cara Allah memberi jodoh Tergantung cara kita menjemputnya. Jemputlah dengan cara yang Allah ridhoi, maka jodoh pun akan datang dengan cara yang Halal```
Nih yang masih bingung jodoh itu dipilih atau memilih kita bahas ya dari hal yang paling awal sampe masuk ke akhir kesimpulan dari awal sampe akhir
Oh iya baca nya jangan lupa ya ucap Basmalah dulu
```🖋️Pertama.
Satu hal yang sering dilupakan oleh wanita adalah kemuliaan wanita tidak bergantung pada lelaki yang mendampinginya. Kenapa? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al-Quran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiyah adalah isteri dari manusia yang sangat kejam, Firaun. Apakah pangkat itu mengurangi kemuliaan mereka? Tidak.
Kedua.
Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh; akhirat, syurga, ridho Allah, bukan semata-mata dunia.
Ketiga.
Jodoh itu sudah tertulis. Tak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkatannya.
Keempat.
Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Apabila Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu urusan Allah. Dan jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Apabila Allah mau mempertemukannya dimana, itu semua urusan Allah.
Kelima.
Cara Allah memberi jodoh Tergantung cara kita menjemputnya. Jemputlah dengan cara yang Allah ridhoi, maka jodoh pun akan datang dengan cara yang Halal```
CERITA DI BALIK SELEMBAR CADAR
_*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*_
*CERITA DI BALIK SELEMBAR CADAR*
```Ada yang ngumpet-ngumpet pas kajian di pakai, begitu sampai rumah di lepas```.
```Ada yang setiap keluar rumah di ejek dan di hina dipandang dengan tatapan seolah-olah ia makhluk asing dari planet lain```.
```Atau lebih kejamnya lagi di sebut teroris```.
```Ada yang bilang bercadar hanya untuk menutupi wajahnya yang buruk atau cacat```.
```Ada yang butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan izin orang tua agar di izinkan bercadar```.
```Ada yang sampai cadarnya di buang dan di bakar oleh orang tua yang belum paham tentang cadar```.
```Ada yang hanya bisa memandang dengan tatapan iri ketika saudari-saudarinya lewat di depannya dengan wajah yang tertutup rapat (bercadar)```.
```Ada yang terpaksa memendam keinginan mulia itu dan terus berharap ia mengenakannya sebelum kelak Allah memanggilnya```.
``` Banyak cerita di balik selembar kain penutup wajah itu, ada yang mulus ada juga yang penuh lika-liku, tak jarang pengorbanan dan air mata menghiasa perjalanannya```.
```Wanita-wanita tangguh yang darinya aku mengambil ibrah, kegigihan mereka mempertahankan niqabnya itulah yang membuatku bersemangat untuk mengikuti jejak mereka```.
```Sungguh aku malu dengan mereka yang karena niqabnya mereka di uji, di tentang dan di musuhi namun tetap tegar berdiri```.
```Karena di hari ini, menegakkan sunnah seperti menggenggam bara api```
Panas,tapi harus tetap di genggam agar tidak tergelincir dalam kesesatan setelah hidayah itu datang menyapa```
Semoga bermanfaat
*CERITA DI BALIK SELEMBAR CADAR*
```Ada yang ngumpet-ngumpet pas kajian di pakai, begitu sampai rumah di lepas```.
```Ada yang setiap keluar rumah di ejek dan di hina dipandang dengan tatapan seolah-olah ia makhluk asing dari planet lain```.
```Atau lebih kejamnya lagi di sebut teroris```.
```Ada yang bilang bercadar hanya untuk menutupi wajahnya yang buruk atau cacat```.
```Ada yang butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan izin orang tua agar di izinkan bercadar```.
```Ada yang sampai cadarnya di buang dan di bakar oleh orang tua yang belum paham tentang cadar```.
```Ada yang hanya bisa memandang dengan tatapan iri ketika saudari-saudarinya lewat di depannya dengan wajah yang tertutup rapat (bercadar)```.
```Ada yang terpaksa memendam keinginan mulia itu dan terus berharap ia mengenakannya sebelum kelak Allah memanggilnya```.
``` Banyak cerita di balik selembar kain penutup wajah itu, ada yang mulus ada juga yang penuh lika-liku, tak jarang pengorbanan dan air mata menghiasa perjalanannya```.
```Wanita-wanita tangguh yang darinya aku mengambil ibrah, kegigihan mereka mempertahankan niqabnya itulah yang membuatku bersemangat untuk mengikuti jejak mereka```.
```Sungguh aku malu dengan mereka yang karena niqabnya mereka di uji, di tentang dan di musuhi namun tetap tegar berdiri```.
```Karena di hari ini, menegakkan sunnah seperti menggenggam bara api```
Panas,tapi harus tetap di genggam agar tidak tergelincir dalam kesesatan setelah hidayah itu datang menyapa```
Semoga bermanfaat
KEBANGKRUTAN BESAR AKIBAT BURUKNYA LISAN DI MEDSOS
*Realita Kebebasan Berpendapat di Sosial Media..*
Di zaman modern saat ini, dengan adanya sosial media dan internet, seseorang dengan mudah berbicara dan menyampaikan pendapatnya. Di sosial media lebih mudah menyampaikan aspirasi dan pendapat. Akan tetapi sosial media ada juga sisi negatifnya, yaitu setiap orang bebas berbicara negatif, mencaci dan mencela. Lebih bebas daripada di dunia nyata karena ia bisa sembunyi di balik akun sosial media yang ia punya, bisa lebih berani karena tersembunyi dan bisa lebih lari dari tanggung jawab.
Sebagai seorang mukmin, tentu sangat tidak layak berbicara kasar, mencela dan melaknat kapanpun dam di mana pun, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦَ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻌَّﺎﻥِ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟﻄَّﻌَّﺎﻥِ، ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﻔَﺎﺣِﺶِ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﺒَﺬِﻱﺀِ
_“Sesungguhnya orang mukmin itu orang yang tidak suka melaknat, mencela, berkata keji/jorok, dan kotor”_
(HR. Ahmad 1/416; shahih)
*Bangkrut Akibat Lisan yang Buruk di Sosial Media..*
Hendaknya kita berhati-hati menjaga lisan kita di dunia nyata dan menjaga tulisan serta komentar kita di dunia maya. Karena tulisan ini kedudukannya sama dengan ucapan lisan. Sebagaimana kaidah:
الكتابة تنزل منزلة القول
_“Tulisan (hukumnya) sebagaimana lisan”_
Ketika lisan suka mencaci, mencela, melaknat, ghibah dan berkata-kata kotor kepada orang lain, ini sama saja kita akan “bagi-bagi pahala gratis” kepada mereka kemudian kita akan bangkrut.
Mengapa demikian?
Karena dengan lisan dan tulisan kita, mereka yang kita cela dan caci-maki adalah pihak yang kita dzalimi. Jika kita tidak meminta maaf di dunia, maka urusan akan berlanjut di akhirat.
Di akhirat kita tidak bisa meminta maaf begitu saja, akan tetapi ada kompensasinya. Kompenasi tersebut bukan uang ataupun barang. Karena ini sudah tidak bermanfaat di hari kiamat.
Allah Ta'ala berfirman:
ﻳَﻮْﻡَ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻊُ ﻣَﺎﻝٌ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻨُﻮﻥَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺑِﻘَﻠْﺐٍ ﺳَﻠِﻴﻢٍ
_“Pada hari dimana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat”_
(QS. Asy-Syu’araa`: 88-89)
*Kompensasi Berat Atas Buruknya Lisan di Sosial Media..*
Kompensasinya adalah sebagai berikut:
● Jika punya pahala kebaikan seperti pahala shalat dan puasa, maka akan dibagi-bagikan kepada mereka yang didzalimi di dunia dan belum selesai perkaranya artinya belum ada maaf dan memaafkan.
● Jika yang mendzalimi (mencela dan memaki) sudah habis pahalanya, maka dosa orang yang didzalimi akan ditimpakan dam diberikan kepada orang yang mendzalimi.
Inilah yang disebut dengan orang yang bangkrut atau *muflis* di hari kiamat berdasarkan hadits berikut:
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
_“Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?”_
_Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”_
_Tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka”_
(HR. Muslim)
*Jaga Lisan Sebelum Anda Diadili di Akhirat..*
Tahukah anda bahwa di dunia ini cukup sulit mencari keadilan yang seadil-adilnya. Ini adalah bukti adanya kehidupan setelah kematian di mana pada hari tersebut akan ada keadilan yang seadil-adilnya. Hendaknya kita sebagai seorang muslim menjaga lisan kita, karena memang lidah itu tidak bertulang, sangat mudah kita dengan lisan dan tulisan kita menyakiti orang lain. Terlebih yang disakiti adalah sesama muslim yang sejatinya bersaudara.
Allah Ta'ala berfirman:
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْﺫُﻭﻥَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻣَﺎ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒُﻮﺍ ﻓَﻘَﺪِ ﺍﺣْﺘَﻤَﻠُﻮﺍ ﺑُﻬْﺘَﺎﻧًﺎ ﻭَﺇِﺛْﻤًﺎ ﻣُّﺒِﻴﻨًﺎ
_“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”_
(QS. Al-Ahzab: 58)
Karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin surga mereka yang bisa menjaga lisannya. Beliau bersabda:
ﻣَﻦْ ﻳَﻀْﻤَﻦَّ ﻟِﻲ ﻣَﺎﺑَﻴْﻦَ ﻟِﺤْﻴَﻴْﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ ﺃَﺿْﻤَﻦْ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
_“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga”_
(HR. Bukhari)
Demikian.
Semoga bermanfaat.
✍ *Penyusun:*
Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK hafidzahullah
20 Tips Menjaga Persahabatan Menurut Imam Ghazali
*بِسْــــــــــــــــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم*ِ
📚 *Hidup Tenang Banyak Teman, 20 Tips Menjaga Persahabatan Menurut Imam Ghazali*
_Sahabat adalah orang yang menemani kita saat susah, sedih dan bahagia._
_Memperbanyak Kawan atau Sahabat mempunyai manfaat yang begitu besar. Seseorang tentu akan merasa tenang jika memiliki banyak Sahabat terlebih jika Sahabat tersebut saling menguatkan._
_Tidak hanya itu, banyak Kawan dan Sahabat berpeluang membuka lebih lebar pintu rezeki.Sahabat yang baik, Sahabat yang saling mendukung adalah anugerah yang luar biasa di mana merekalah yang biasa menggenggam tangan kita dalam kondisi apa pun._
_Akan tetapi, tidak jarang hubungan yang baik itu juga mengalami gesekan atau bahkan sampai ada yang bermusuhan. Sebagai seorang muslim tentu tidak baik jika sesama Sahabat harus bermusuhan seolah seperti tidak saling kenal._
_Imam Al-Ghazali, dalam kitab Bidayatul Hidayah, mengupas bagaimana adab yang baik agar hubungan persaudaraan dan persahabatan dapat selalu terjaga._
_Menurut ulama bernama lengkap Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali tersebut, setidaknya ada 20 adab dalam persahabatan yang bisa dipraktikkan._
_1. Mampu menyimpan rahasia dan menyembunyikan aib_
_2. Membantu dengan jiwa saat dibutuhkan tanpa harus diminta terlebih dahulu_
_3. Mengutamakan Teman perihal harta. Dalam hal ini adalah saling membantu khususnya bagi yang memiliki harta lebih ketika dibutuhkan_
_4. Tidak menyampaikan cemoohan orang kepada Sahabat. Hal ini jika dilakukan berpotensi terjadi adu domba_
_5. Menyampaikan pujian orang kepadanya_
_6. Berempati atas hal buruk yang menimpanya_
_7. Memanggil dengan nama yang baik, yang paling disukainya_
_8. Memuji kebaikan Sahabat dan berterima kasih jika dibantunya_
_9. Membela kehormatannya saat Sahabat tidak ada seperti halnya saat ia membela kehormatannya sendiri_
_10. Menasihatinya dengan lembut dan jelas jika memang diperlukan_
_11. Memperlihatkan kebahagiaan atas kemudahan yang ia dapatkan_
_12. Mendoakannya saat berkhalwat dengan Allah, baik ketika masih hidup maupun ketika sudah meningal_
_13. Setia kepada keluarga dan kerabatnya saat ia sudah meninggal dunia_
_14. Ikut meringankan hajatnya dan bukan malah memberatkan hajatnya_
_15. Menghibur hatinya saat dalam kerisauan_
_16. Memaafkan kesalahannya dan tidak mencacinya_
_17. Memberi perhatian terhadap apa yang dibicarakannya_
_18. Menyembunyikan dalam hati apa yang ia sembunyikan sehingga ia benar-benar setia baik lahir maupun batin_
_19. Selalu mengucap salam ketika bertemu_
_20. Meluangkan bertemu dengannya, membantunya ketika berdiri, dan diam ketika ia berbicara sampai selesai (tidak menyela atau memotong pembicaraannya)_
_Sederhananya, kita harus memperlakukan Sahabat dengan sebaik-baiknya seperti halnya kita senang saat diperlakukan orang lain dengan baik.Memperbanyak Teman atau Sahabat merupakan cara untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup. Sebab, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu hidup sendirian._
📖 _*(Imam Al-Ghazali, dalam kitab Bidayatul Hidayah)*_
40 Amalan Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam
40 Amalan Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam
1. Jangan tidur antara fajr dan ishraq (saat muncul matahari), asar dan maghrib, maghrib dan isya.
-
2. Hindarkan duduk dengan orang yang bau badan contoh (bawang).
-
3. Jangan tidur dengan orang yang bicara buruk sebelum tidur.
-
4. Jangan makan dan minum dengan tangan kiri
-
5. Jangan makan makanan yang dikeluarkan dari gigimu.
-
6. Jangan membunyikan sendi sendi jari.
-
7. Periksa sepatumu sebelum memakainya.
-
8. Jangan memandang ke langit ketika sholat.
-
9. Jangan meludah ke dalam toilet.
-
10. Jangan bersihkan gigi dengan arang.
-
11. Duduk atau jongkok baru kenakan celana
-
12. Jangan patahkan benda keras dengan gigimu.
-
13. Jangan meniup makanan ketika panas, tapi kamu boleh mengipasinya.
-
14. Jangan melihat kesalahan orang lain.
-
15. Jangan bicara antara Iqamah dan adzan.
-
16. Jangan bicara dalam toilet.
-
17. Jangan membicarakan keburukan temanmu.
-
18. Jangan membuat temanmu marah.
-
19. Jangan sering melihat kebelakang ketika berjalan.
-
20. Jangan hentakkan kakimu ketika berjalan.
-
21. Jangan curigaan pada temanmu.
-
22. Jangan pernah berdusta.
-
23. Jangan membaui makanan saat memakannya.
-
24. Bicara yang jelas agar orang lain bisa memahami.
-
25. Hindari bepergian sendirian.
-
26. Jangan memutuskan sendiri, namun berkonsultasilah pada orang yang tau.
-
27. Jangan bangga diri.
-
28. Jangan sedih dengan makananmu.
-
29. Jangan besar mulut.
-
30. Jangan mengusir pengemis.
-
31. Layani tammumu dengan baik dengan sepenuh hati.
-
32. Sabar ketika dalam kemiskinan.
-
33. Bantulah perkara kebaikan.
-
34. Pikirkanlah kesalahanmu dan bertaubatlah.
-
35. Berbuat baiklah kepada orang yang selalu jahat padamu.
-
36. Qana'ah (hidup apa adanya).
-
37. Jangan tidur terlalu sering, menyebabkan pikun.
-
38. Bertaubatlah minimal 100x sehari (Istighfar).
-
39. Jangan makan dalam keadaan gelap.
-
40. Jangan makan sepenuh penuh mulut.
-
Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala."
[HR. Al Bukhari]
Langganan:
Postingan (Atom)
TWO CHILDREN'S JOURNEY
Asalamualaikum sahabat fillah sudah lama ya kita gk bercerita panjang lagi, gimana jalan ceritanya masih ternikmati kan ? tetap happy ya j...
-
Wanita dalam Pandangan Islam Wanita merupakan pembahasan yang sangat penting terutama terkait eksistensi wanita dalam dalam membangun ...
-
Allah Akbar Allah Akbar Allah Akbar walillah ilhamda Bedug bergema diseluruh Dunia Takbir berkumandang di setiap penjuru tempat, sua...
-
40 Amalan Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam 1. Jangan tidur antara fajr dan ishraq (saat muncul matahari), asar dan maghrib, magh...